Kamis, 31 Januari 2013

Nabi seorang pemimpin sejati.



Nabi Muhammad saw adalah sosok seorang pemimpin sejati.


Nabi Muhammad saw adalah sosok seorang pemimpin sejati.

Nabi  saw adalah suri tauladan (uswatun khasanah) contoh yang baik bagi semua manusia di bumi ini,beliau adalah sosok seorang pemimpin yang teladan. baik di dalam rumah tangganya maupun dalam memimpin umat islam pada umumnya.ini tergambar dari sebuah hadist yang di riwayatkan dari abu salamah r.a yang isinya berikut ini:


“aku telah bertanya kepada abu sa’id al-khudlri r.a, apakah yang kamu lihat mengenai perkara yang di buat-buat oleh manusia dari makanan ini, minuman ini, dan tunggangannya?”. dia berkata wahai anak saudaraku, makanlah karena alloh, minumlah karena alloh, berpakaialah karena alloh, naik kendaraanlah karena alloh, dan layanilah keluarga di rumahmu dengan pelayanan sebagaimana nabi saw,menangani rumahnya.

Beliau saw memberi makan unta, menyapu rumah, memerah susu kambing, menambal sandal, menambal pakaian, makan bersama pelayan, membuat tepung bersama pelayan ketika pelayannya lelah, membeli barang kebutuhan dari pasar.beliau saw tidak malu karena hal itu.nabi saw membawanya dengan tangan beliau sendiri , memasukkannya kedalam pakaiannya sendiri dan memberikannya kepada keluarga beliau.

Nabi saw bersalaman dengan orang yang fakir dan orang yang kaya, nabi saw yang memulai memberi salam kepada orang yang menghadap kepada nabi saw, baik yang lebih muda maupun yang lebih tua, baik orang yang berkulit hitam maupun orang kulit putih, baik orang yang merdeka maupun hamba sahaya, yaitu ahli salat. nabi saw tidak mempunyai pakaian yang khusus untuk di dalam rumah maupun di luar rumah (sama saja) nabi saw tidak malu untuk datang ke undangan jika beliau di undang walaupun orang yang mengundangnya adalah orang miskin (kusut rambutnya dan berdebu). nabi saw tidak menghina makanan yang di suguhkan kepada beliau saw, walaupun tidak menemukan sedikitpun makanan kecuali sedikit kurma yang jelek.

Nabi saw tidak pernah menyimpan makanan pagi untuk malam dan tidak menyimpan makanan malam untuk pagi, hingga 9 ahli rumahnya tidak mempunyai bubuk roti dan seteguk suwaek pun (jenis minuman). nabi saw adalah orang yang mudah biaya hidupnya, lembut pembawaannya, mulia tabiatnya, bagus pergaulannya, berseri-seri wajahnya, suka tersenyum tanpa tertawa terbahak-bahak, jika sedih tidak muram, nabi saw selalu tawadhu (merendahkan diri) tanpa kehinaan murah hati tanpa berlebihan, kasih sayang kepada setiap orang muslim, nabi saw lembut hatinya, selalu menundukan kepala, tidak pernah bermalam dalam keadaan kenyang dan tidak pernah mengulurkan tangannya agar di beri.

Lalu abu salamah pergi untuk menemui istri nabi saw yaitu aisyah ra.dan menceritakan apa-apa yang di ceritakan tadi oleh abu sa’id maka aisyah pun berkata,abu said tidaklah salah satu huruf pun (sepatah kata). tetapi dia telah meringkas perkara tentang rasululloh saw , lalu aisayah pun menambahkan, rasululloh saw tidak pernah kenyang, nabi saw tidak pernah menyiarkan pengaduan (tidak pernah mengadu) kefakiran lebih di sukai olehnya dari pada kecukupan dan kemudahan, nabi saw salat dalam keadaan lapar, pada malam harinya membaca al-qu’ran seluruhnya hingga pagi hari dan hal itu tidak menghalanginya dari salat dan saum (puasa ) di siang harinya.

Seandainya nabi saw memohon kepada alloh swt agar mendapatkan gudang-gudang bumi dan buah-buahannya pada pagi dan sore, dari mulai masyrik sampai magrib, niscaya nabi saw akan mendapatkannya. kadang-kadang aku menangis, karena sayang kepada beliau saw. Karena aku melihat beliau lapar dan aku mengusap perut nabi saw dengan tangan ku sendiri dan aku mengatakan kepada nabi saw ”wahai kekasihku, jika tuan mengambil bekal untuk sekedar menahan lapar (tentu tuan tidak akan merasa lapar).

Nabi Muhammad saw bersabda kepada ku,”wahai aisyah, sesungguhnya saudara-saudara ku yaitu ulul azmi dari utusan alloh swt. sabar terhadap perkara yang lebih berat dari pada ini mereka telah bersabar dan telah mendahului kepada tuhan mereka.oleh karena itu tuhan memberi kemulian dengan tempat tinggal bagi mereka dan dia melimpahkan pahala bagi mereka. maka aku malu jika bersenang-senang dalam kehidupan hingga dia akan menahanku berada di bawah mereka.

Oleh karena itu bersabar pada hari-hari yang mudah ini  lebih di sukai oleh ku daripada dia mengurangiku dan aku ingin menyusul saudara-saudaraku,wahai asiyah.

Aisayah berkata setelah beliau saw mengatakan hal itu dan sebelum rasululloh saw melewati 2 jum’at alloh swt mewafatkan beliau saw.