Senin, 04 Februari 2013

Puisi Gus Mus: Kemana Anak-anak Itu

Kemana Anak-anak Itu

Kemana anak-anak kita itu
Kemana anak-anak yang dilahirkan oleh seluruh bangsa ini dengan keringat,
dengan luka, dengan darah dan kematian
Anak-anak yang dilahirkan oleh sejarah
Dengan airmata tiga setengah abad
Kemana anak-anak itu
Siapa yang berani-berani menyembunyikan mereka
Siapa yang menculik mereka
Siapa yang mencuri dan membuang mereka
Anak-anak yang bernama kemerdekaan
Yang bernama hak makhluk hidup dan harkat kemanusiaan
Yang bernama cinta kasih sesama
Yang bernama adilnya kesejahteraan
Yang bernama keterbukaan dan kelapangan
Kemana
Aku melihat anak-anak itu lari tunggang langgang
Anak-anak itu diserbu oleh rasa takut yang mencekam
Aku melihat anak-anak itu bertiarap di bawah semak-semak jaman
Anak-anak itu ngumpet di balik kegelapan

Kematian bukanlah tragedi
Kecuali kita mencuri dari tuhan hak untuk menentukannya
Kematian tidak untuk ditangisi
Tapi apa yang menyebabkan kematian, itulah yang harus diteliti

Nyawa badan, nyawa rohani, nyawa kesadaran
Nyawa pikiran, nyawa hak untuk tentram, nyawa kewajiban untuk berbagi kesejahteraan
Nyawa amanat untuk merawat keadilan
Nyawa, nyawa , nyawa, nyawa itu dihembuskan oleh tuhan, dielus-elus dan disayang-sayang
Bahkan nyawa setiap ekor coro
Bahkan nyawa cacing yang menggeliat-geliat
Dijaga oleh tuhan dalam tata kosmos keseimbangan

Tuhan sangat bersungguh-sungguh dalam mengurusi setiap tetes embun yang ia tampung di sehelai daun
Tuhan menyayangi dengan sepenuh hati setiap titik debu yang menempati persemayamannya di tengah ruang
Tapi kita iseng sesama manusia
Kita tidak serius terhadap nilai-nilai
Bahkan terhadap tuhan pun kita bersikap setengah hati

Masyaalloh
Apa sih yang nancap di ubun-ubun kesadaran kita ini
Di akal kepala kita ini
Di dada kita ini
Sehingga sedemikian rajin kita tanam dendam dan kekerasan
Bukannya kelembutan atau kasih sayang
(CNKK)